Rabu, 31 Desember 2014

Bisnis Waralaba Makanan Paling Menjanjikan di Tahun 2015

 
Bisnis Waralaba Makanan
 
 
Anda yang tengah mencari peruntungan dalam berbisnis, cuan waralaba atau franschise tahun depan masih menggiurkan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik mendorong naiknya pendapatan warga. Utamanya, kenaikan jumlah kelas menengah.

Boston Consulting Group memprediksi jumlah kelas menengah di Indonesia sebesar 64% dari 2012 yang berjumlah 41,6 juta jiwa menjadi 68,2 juta jiwa pada 2020. Dengan pengeluaran berkisar berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan, kelas menengah ini menjadi pasar potensial bagi bisnis, tak terkecuali pebisnis waralaba.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Amir Karamoy mengatakan, bisnis waralaba masih akan semarak tahun depan. Tak hanya waralaba lokal tapi juga waralaba asing. "Potensi pasar Indonesia jadi pemacu," ujar dia.

Berlakunya pasar bebas ASEAN, pewaralaba dari negeri tetangga di kawasan Asia Tenggara akan menyerbu pasar Indonesia. Pebisnis waralaba Thailand dan Filipina termasuk agresif mengincar bisnis di Indonesia. Dalam pameran Franchise & License Expo Indonesia 2014 belum lama ini, sekitar 45 brand waralaba asing siap merambah pasar Indonesia.

Mereka datang dari Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Jepang. Kebanyakan dari mereka membidik sektor makanan. "Ini bisnis paling unggul di tahun depan," kata Amir.

Naiknya pendapatan bertambahnya warga kelas menengah, berikut perubahan gaya hidup menjadi pendorong bisnis ini. Alasan yang sama menjadikan bisnis waralaba seperti ritel, salon dan spa, travel, pendidikan serta klinik kesehatan dan kecantikan juga menjanjikan. "Investor Jepang juga akan masuk bisnis kesehatan dan ritel lebih banyak lagi, " tandas Amir.

Pengamat waralaba Anang Sukandar menambahkan, bisnis waralaba kuliner masih akan mendominasi tahun depan. "Dibandingkan sektor lain, bidang makanan masih nomor satu," ujarnya. Bisnis ini menjanjikan karena pasarnya besar dan dibutuhkan semua orang sehingga perputaran uangnya lebih cepat.

Urutan kedua sektor ritel. Selanjutnya diisi sektor lain yang mayoritas berhubungan dengan kebutuhan warga dan gaya hidup konsumerisme. Sayang, peluang menggiurkan dari sektor kuliner, kata Amir dan Anang, dominan diambil waralaba asing. Adapun jagoan lokal, banyak yang bermain di sektor ritel. "Waralaba lokal jago kandang, padahal peluang di Asean juga terbuka, "ujar Amir.

Selasa, 30 Desember 2014

Peluang Bisnis Perangkat Elektronik

 
peluang bisnis terbaru
 
Banyaknya usaha elektronik yang ada saat ini, di karena kebutuhan masyarakat akan barang elektronik juga semakin meningkat.
 
NERACA
 
Permintaan masyarakat akan produk elektronik cukup tinggi, akibatnya usaha penjualan perangkat elektronik saat ini banyak ditemukan di berbagai tempat. Dari mulai usaha pembuatan barang elektronik, toko elektronik, usaha jasa reparasi barang elektronik, sampai Mandiri - UMKM - Mandiri Kredit Usaha Produktif elektronik banyak kita temukan di sekitar kita.
 
Apalagi, mengingat kalau saat ini produk elektronik bukan lagi menjadi barang mewah, hampir setiap rumah sudah memiliki barang elektronik. Tak peduli dari kalangan apa masyarakat tersebut. Ya, baik masyarakat menengah ke atas, maupun masyarakat menengah ke bawah sudah barang tentu menggunakan barang elektronik untuk memudahkan pekerjaan mereka.
 
Dengan kata lain, usaha di sektor elektronik memiliki prospek yang sangat cerah, apalagi saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Dan masyarakat pun memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaan mereka.
 
Tentu saja, tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang elektronik, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku Usaha elektronik. Seperti Ichen misalnya, keuntungan yang didapat cukup besar. Apalagi dia juga memberikan fasilitas kredit.
 
"Kan tidak semua konsumen punya banyak uang, saya bekerjasama dengan salah satu leasing untuk membiayai konsumen. Biasanya, konsumen yang ada di sini lebih mencari produk seperti televisi, PS, AC, kulkas, dan mesin cuci," sebut Ichen pemilik salah satu toko elektronik di bulangan Kebon Jeruk Jakarta barat.
 
Meski demikian, usaha di bidang ini juga pasti akan menemui kendala, nah kendala dalam menjalankan usaha ini biasanya adalah karena kurangnya modal untuk mengembangkan usaha. Karena untuk membuka Usaha elektronik, membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit, apalagi jika melihat ketatnya persaingan bisnis yang cukup ketat.
Kendala yg lainnya yaitu harga barang elektronik yg sering naik turun, seiring dgn naik turunnya nilai rupiah.
 
Memulai Usaha
 
Untuk memulai utamanya yang harus disiapkan adalah lokasi usaha yang strategis, setelah urusan lokasi usaha terpenuhi, selanjutnya cari informasi distributor barang elektronik yg dapat menyuplai produk elektronik.
 
Bisa saja degan bekerjasama pada toko grosir elektronik yang ada pusat penjualan elektronik seperti Glodok atau Mangga dua. Lalu, atur strategi pemasaran usaha elektronik milik Anda. Bisa degan membagikan brosur maupun pamflet di lingkungan sekitar toko Anda.
 
Selain itu Anda juga bisa beriklan di media sosial dengan cara free, atau jika punya dana lebih banyak, pasanglah iklan di berbagai mediabaik media cetak, elektronik, dimana semua itu bertujuan agar masyarakat mengetahui informasi mengenai keberadaan Usaha Anda.
 
Nah, jika usaha Anda ini sudah berjalan, bila perlu berikan potongan harga untuk pembelian produk tertentu. Sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk elektronik pada di toko Anda. Karena walau bagaimana pun faktor harga sangat menentukan penjualan Anda.
 
Perlu Anda ingat, kunci kesuksesan usaha elektronik adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Intinya, dengan menyediakan produk elektronik dengan teknologi terkini mampu menarik minat konsumen
 
Artikel lainnya

Senin, 29 Desember 2014

Model Bisnis Unik dan Terpadu

Pada Januari 1993, Lippo Karawaci meresmikan pembangunan kota mandiri pertamanya Lippo Village di Karawaci, Tangerang, yang terletak 30 kilometer sebelah barat Jakarta. Kemudian, pada tahun yang sama, perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan yang yang terletak 40 km sebelah timur Jakarta. LPKR resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 1996.

Setelah penggabungan delapan perusahaan properti pada 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Hospitals dan Hotels & Leisure.

LPKR yang tergabung dalam kelompok usaha Lippo Grup, memiliki usaha dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/ pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedunggedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi.

Saat ini, LPKR adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, aset dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu. LPKR menciptakan perkembangan yang terencana yang menghindari kemacetan lalu lintas, yang bebas banjir, dan memiliki infrastruktur kelas dunia.

Perusahaan ini didorong oleh visi mempengaruhi kehidupan, sementara terus menciptakan nilai bagi para stakeholder. Atas keberhasilan perusahaan, LPKR melalui Lippo Cikarang terpilih sebagai The Region's Top 200 Small and Midsize Companies, Terbaik dibawah Satu Miliar Dolar dari Forbes Asia pada Desember 2014.

Hingga September 2014, LPKR dapat membukukan kenaikan 15,4 % laba yang terjadi karena terdapatnya pertumbuhan pendapatan yang sehat di semua lini bisnis, demikian dikatakan Perseroan melalui release pada hari Jumat. Laba bersih pengembang properti tersebut meningkat menjadi Rp1,05 triliun (USD86,8 juta) pada periode Januari-September dari Rp910 miliar pada periode sebelumnya.

LPKR memperkirakan laba perseroan 2014 mencapai Rp2,5 triliun, naik 107% dibandingkan 2013. Sementara pendapatan diperkirakan Rp11,7 triliun, naik 75%. Selama 2014, LPKR telah meluncurkan total 9 menara kondominium serta 1 gedung perkantoran. Perkiraan 2014, marketing sales properti LPKR mencapai sekitar Rp5,2 triliun atau tumbuh lebih dari 26% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.

Sementara untuk 2015, LPKR memperkirakan laba sebesar Rp2,2 triliun atau turun 15%. Sedangkan pendapatan diperkirakan Rp11,6 triliun, turun 0,5%.

Selasa, 23 Desember 2014

BISNIS Pengusaha UMKM Masih Ragu Berbisnis Online

 
 
Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tak hanya bertransaksi hanya di dalam negeri. Namun pengusaha UMKM juga bisa menjual berbagai macam produknya sampai ke luar negeri melalui bisnis online.

"Artinya, para pengusaha UMKM harus memiliki website sendiri," kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim, I Made Sukartha, ‎saat membuka Rapat Koordinasi Promosi Misi Dagang dan Investasi Unggulan Dalam dan Luar Negeri serta Peluang Bisnis Tahun 2014 di Hotel Elmi, Surabaya, Kamis, 27 November 2014.

Bagi pengusaha UMKM yang belum memiliki situs sendiri, bisa memanfaatkan proses pemasaran produknya lewat situs milik Pemprov Jatim, yaitu www.indonesianetwork.co.id.

"Utamanya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, mutlak para pengusaha UMKM harus memiliki website sendiri," ucap dia.

Namun, sebagian besar pengusaha UMKM, masih mengkhawatirkan terjadinya penipuan via online seperti yang marak diberitakan.

Kekhawatiran itu diungkapkan Bambang, salah seorang pelaku UMKM. ‎Dia mengaku, selama ini sudah mempromosikan usahanya melalui berbagai situs jual beli. Jenis usahanya install laptop kecil-kecilan, yang dilakoni door to door.

Dia mengisahkan pengalamannya yang hampir kena tipu konsumen yang menghubungi nya melalui salah satu situs jual beli.

"Dia minta tolong di installkan sebanyak 40 laptop," kata Bambang.

Tak kurang akal, sebelum menemui orang yang bersangkutan, Bambang datang ke sebuah kantor telekomunikasi untuk menanyakan apakah konsumen nya benar bekerja di tempat itu.

"Ternyata tidak ada nama orang tersebut," ucapnya.

Atas pengalaman itu, Bambang mengaku, ragu untuk membuat situs web sendiri.

"Persoalan lainnya, dalam bisnis online, pembayarannya melalui sistem transfer bank. Sementara, banyak konsumen tidak mau transfer duluan. Kami pun juga masih ragu untuk mengirim produk duluan, takutnya kami ditipu," ucap Dona, pengusaha UMKM lainnya.

Kembangkan Bisnis Tak Lepas Iklan

Pengembangan bisnis bidang apapun, dari kuliner sampai perdagangan optik tidak terlepas dari aktivitas beriklan. Bidang kreatif ini sangat membantu pemasaran, karena iklan adalah sarana memperkenalkan produk kepada publik, sekaligus mengedukasi pasar.
Sekjen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Adnan Iskandar menyampaikan hal itu di seminar kreatif dalam rangka Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) P3I DIY bertema 'Bisnis Kreatif Membangun Masa Depan' di Harper Hotel, Rabu (17/12/2014).

Acara yang dihadiri insan periklanan dan pengusaha di DIY ini juga diikuti oleh Direktur Utama PT BP KR
dr Gun Nugroho Samawi, Komisaris Utama KR Drs HM Romli dan jajaran direksi KR, serta tampak hadir Ketua P3I DIY drg Eddy Purjanto.

Seminar kreatif menghadirkan pembicara General Manager Bakpiapia Tono Nazoeaggi dan Owner Optik Modern Sukaryadi. Kedua narasumber ini juga mengakui kekuatan dari aktivitas beriklan, karena untuk membranding sebuah produk agar bisa dikenal publik memang butuh proses kreatif ini.
"Saya masuk ke bakpiapia ini pada 2010. Saat itu, bisnis ini terbagi dalam bakpia dan pia. Saya melihat bisnis ini waktu itu kenapa biasa-biasa saja, padahal dalam pikiran saya bisnis kuliner ini tidak kalah dengan yang lain, seperti cafe dan restoran, sehingga munculan ide pengembangan," ucapnya.

Setelah observasi, akhirnya muncul ide untuk membranding produk bakpiapia ini agar lebih modern dan bisa menyasar anak muda, dengan mengikuti tren. Iklan digital menjadi incaran, apalagi saat ini booming teknologi, dan sambutan masyarakat cukup positif di media sosial, dan berkembang sampai sekarang.
Hal sama disampaikan Sukayadi. Menurutnya, kekuatan iklan cukup luar biasa, sehingga dirinya rutin memasang iklan, termasuk di KR. Bahkan, bisnisnya semakin berkembang, dengan bertambahnya outlet baru, yang hingga saat ini sudah menyebar ke berbagai daerah, seperti di Lampung dan Yogya

Smartfren Buka Toko Online Pop Shop




 JAKARTA – Orang Indonesia kian gandrung dengan belanja di Internet.
Toko-toko online pun hadir, baik yang berasal dari penanaman modal asing, maupun distributor-distributor konvensional lokal yang tidak ingin cuma mengandalkan penjualan offline.
Namun, terbayangkah jika yang membuka toko online itu adalah operator selular sekaligus vendor smartphone?

Inilah yang coba dilakoni oleh PT Smartfren Telecom Tbk dengan toko online yang baru saja diluncurkannya: Pop Shop.

Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (23/12/2014), disebutkan situs e-commerce ini diluncurkan untuk memberi pengalaman belanja yang mudah dan aman.
Metode pembayaran yang digunakan adalah kartu kredit dan bayar di tempat—yang berlaku untuk wilayah Jakarta saja.

Sebagai situs yang dimiliki Smartfren, tentu saja barang yang dijual adalah produk-produk dari anak usaha Grup Sinar Mas itu.

Contohnya adalah Andromixx, HaierMaxx yang berbasis Android maupun Ascend W1  Windows Phone. Pada 22-31 Desember 2014 mendatang Pop Shop juga menawarkan promo khusus.

Tertarik membeli gadget Smartfren dengan tawaran-tawaran diskonnya? Silahkan kunjungi situs http://smartfren.popsho.ps

Kelas Menengah Bakal Dorong Bisnis Online e-Commerce


Bisnis Online e-Commerce


Perkembangan industri n jual beli online (e-Commerce) tergantung oleh penetrasi akses internet di suatu negara. Sayangnya, untuk Indonesia sendiri, penetrasi jaringan internet masih terbilang kecil.

Anggota Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Gandasoebrata mengatakan, penetrasi internet atau penggunanya mencapai 74,4 juta atau sekitar 29 persen penduduk Indonesia.

"Kalau dibanding negara lain rendah, 74,6 juta besar kalau dibanding Australia 18 juta, Singapura 8-9 juta. Persentasinya hanya 29 persen dari penduduk," kata dia, di Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Namun begitu, dia memperkirakan pertumbuhan bisnis jual beli online akan semakin besar. Hal itu didukung pertumbuhan kelas menengah atas serta persebaran penduduk yang mulai merata di beberapa wilayah Indonesia.

"Year on Year growth dari tahun 2011 sebesar 20 persen, jadi diperkirakan jumlah 2016 penduduk yang punya akses internet 102 juta orang," ujarnya.

Dia mengatakan, masih besarnya penduduk yang belum mengakses internet merupakan potensi yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis e-Commerse. Saat ini , dia menjelaskan, kebanyakan yang memanfaatkan bisnis online adalah kalangan profesioanal.

"Dari  hasil riset usia, kebanyakan punya kartu kredit. Misalnya akhir bulan profit tinggi, terutama hari raya THR masuk,  kemudian kebanyakan kalo dari demografi females. Industri populer fashion aksesoris," tutup dia.

Sabtu, 20 Desember 2014

Tokopedia Protes Bisnis Online Kena Pajak

Co-Founder And Director PT Tokopedia Leontinus Alpha Edison mengaku tidak sepakat dengan penerapan pajak bagi para pebisnis online di Indonesia. Pasalnya, saat ini sejumlah pebisnis online di Indonesia baru saja tumbuh sehingga jika kenakan pajak akan terikat.

"Tidak sepakat dengan pajak bagi bisnis online. Untuk saat ini jangan dulu lah. Kan pebisnis online di Indonesia baru saja tumbuh," kata Leontinus saat “Tokopedia Roadshow 2014” di Surabaya.
Menurutnya, penerapan pajak itu bisa dilakukan ketika banyak pebisnis Online sudah kuat. Pemerintah harus membantu untuk penyiapan infrastruktur berupa akses internet. Jika sudah kuat, dengan sendirinya pajak bagi pebisnis online bisa diterapkan.

"Ibaratnya, dengan pajak bisnis online akan mengikat. Jadi biarkan mereka berkembang dahulu," sebutnya.
Dia mencontohkan, secara teknis beberapa perusahaan bisnis Online juga telah membayar pajak meskipun tidak secara langsung. Kata Leontinus, dalam setiap pembayaran gaji karyawan juga selalu membayar pajak penghasilan.

"Artinya tokopedia juga sudah membayar pajak. Layanan tokopedia juga bukan komersil. Jadi pajak bisnis online tidak perlu dulu," tambahnya.
Direktur Peraturan Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak, John Hutagaol mengatakan pemisahan ini akan mengacu kepada peraturan internasional. Selain itu, lanjutnya, kebijakan ini membutuhkan sinkronisasi dengan negara lain.

Sepak terjang Chairm Fetter di bisnis online Indonesia

Moncernya bisnis jual beli online di Indonesia, menarik perhatian Chaim Fetter. Pria asal Belanda ini mendirikan sebuah perusahaan jual beli barang tak terpakai melalui media internet.
Fetter pada melahirkan jualo.com pada Januari 2014. Alasannya dia sudah kehabisan uang pribadi untuk membangun Yayasan Peduli Anak di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB).
Bersama beberapa orang temannya, Fetter membangun jualo.com dengan modal awal sekitar USD 50.000. Dengan kesepakatan, 5 persen dari keuntungan jualo.com akan langsung digunakan untuk mendukung biaya operasional yayasan yang menangani sekitar 400 anak terlantar di Lombok ini.

"USD 50.000, kami hanya mengeluarkan USD 100.000 sampai sekarang. Untuk marketing kami tidak mengeluarkan biaya apa pun," kata Fetter saat berbincang dengan merdeka.com, belum lama ini.
Dalam kisaran waktu sekitar 10 bulan, jualo.com sudah memiliki pengguna aktif sekitar 120.000 lebih di seluruh Indonesia. "Bulan lalu kami memfasilitasi USD 10 juta penjualan di platform kami, dan sejak hari pertama di bulan Januari hingga sekarang, kami sudah mendapatkan keuntungan, dan kami tidak mengeluarkan biaya apapun untuk marketing," jelas Fetter.

Selain untuk menopang pendanaan Yayasan Peduli Anak, Fetter punya alasan lain membangun situs jualo.com. Dia melihat masih minimnya rasa saling percaya antara penjual dan pembeli dalam transaksi online. Menurutnya, pihak pembeli masih banyak yang dirugikan atas transaksi jual beli online.
Alih-alih memfasilitasi penjual layaknya situs jual beli lain, jualo.com justru ingin memfasilitasi pihak pembeli. "Jadi saya mulai dengan jualo.com, itu e-classified market place untuk jual beli, tapi bukan di fokus untuk yang penjual tapi fokus untuk pembeli karena itu masalahnya di Indonesia itu 'trust' itu utama. Orang tidak merasa nyaman transaksi di internet, belum," ungkap Fetter.

Fetter melihat, banyak persoalan di sistem jual beli online yang merugikan pembeli. Mulai dari sistem pembayaran yang menggunakan sistem transfer sebelum barang diterima pembeli, hingga distribusi barang yang kerap menambah ketidak nyamanan pembeli dari situs jual beli online.
"Kalau lihat situs jual beli dari kompetitor sekarang mereka fokus untuk penjual saja. 'Ada barang tidak terpakai, jual saja di...' Itu yang iklan-iklan. Tapi yang penting pembeli yang merasa tidak nyaman," ungkap Fetter.

Dia yakin, dengan mendengar permasalahan dari pembeli, dan memfasilitasi kebutuhan para pembeli, maka akan terjadi transaksi dua antara penjual dan pembeli yang nyaman untuk keduanya.
"Kita harus dengar pembeli apa masalah mereka dan untuk menfasilitasi kebutuhan mereka kita buat platform, mereka merasa nyaman, dan mereka bisa gunakan sesuai kemauan mereka dan kalau pembeli datang, penjual akan datang sendiri. Kami mulai pada Januari 2014," tutur Fetter.

Pelaku Bisnis Online Tunggu Regulasi Pemerintah

Pelaku bisnis online atau e-commerce di Indonesia menunggu regulasi dari pemerintah terkait perlindungan data, peraturan pajak dan server.

"Sebenarnya sih untuk pajak online kita complied (mengikuti peraturan). Sebagai pelaku e-commerce tentunya akan memenuhi semua peraturan," ujar SVP Marketing & Business Development Lazada Indonesia, Andry Huzain kepada Sindonews dalam acara Hari Bisnis Online Nasional (Habolnas) di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Menurutnya, regulasi yang diterapkan harus mendukung para pemain e-commerce. Karena industri ini di Indonesia terbilang baru. "Kalau bisa, pemerintah membuat regulasi terkait pajak untuk industri online secara khusus," kata Andry.

Dia juga menunggu tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengenai regulasi yang akan diberlakukan termasuk server. "Kalau peraturannya sudah dibuat pasti kita akan memenuhinya, termasuk pajak bisnis online," imbuhnya.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara menyatakan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan masalah bisnis online asing, dan pemerintah memiliki konsenterasi terhadap hal itu.

"Kita sedang review, biarkan pasarnya tumbuh dulu baru kita regulasi. Kalau terlalu ketat mereka takut pada kabur. Kalau saya kendorkan kasihan masyarakat karena tidak ada perlindungan," terangnya.

Sementara itu, saat ditanya soal mengomunikasikan kebijakan dengan pelaku e-commerce terkait pengaturan pajak, Rudi mengakui untuk pajak internet belum dibuat.

Dia memberikan perumpamaan atas maraknya bisnis online asing ini, ekosistemnya seperti ikan. "Kalau kita pegang terlalu keras dia akan mati, tapi kalau kita tidak erat memegangnya dia lepas. Nah, itulah pelaku e-commerce," tandasnya.

5 kelebihan Bisnis Online


5 kelebihan Bisnis Online Vs Offline


saat ini bisnis online sudah mulai di gandrungi oleh para pelaku bisnis offline, karena banyak memiliki kelebihan yang tidak bisa di dapatkan dari bisnis Offline, meski pun bisnis online banyak menawarkan kelebihan akan tetapi bukan berarti tidak memiliki kekurangan sama sekali! berikut adalah beberapa kelebihan bisnis online

  • kelebihan bisnis online yang pertama adalah dapat menghemat biaya! yep, melakukan bisnis online kita bisa memulai dari modal kecil, dan jika bisnis kita cukup baik, maka yang perlu kita lakukan adalah dengan menambah modal yang ada! jika dibandingkan dengan bisnis off line yaitu sewa bangunan yang bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta biaya sewa gedung pertahunnya, bisnis online tidak memerlukan biaya sebesar itu! ada pun beberapa biaya seperti sewa hosting dan software lainnya paling maksimal adalah ratusan ribua atau 1 jutaan saja! itu pun sudah termasuk dalam kelas yang cukup baik!
  • Kelebihan bisnis online yang kedua adalah, bisnis online lebih efisien! artinya kita hanya perlu menambah satu atau dua hal jika hal tersebut memang diperlukan, dan kalau tidak maka bisnis online masih bisa dikerjakan oleh beberapa orang saja, berkat bantuan software yang bisa mendukung bisnis kita secara menyeluruh! beda dengan bisnis offline di mana. kita harus menyewa pekerja atau pun operator untuk melakukan aktivitas bisnis, untuk penambahan operator atau mencari spesialis anda bisa menyewa jasa freelance di situs yang sudah cukup terkenal seperti Odesk, freelance, elance dsb! di situ kita bisa mencari pekerja dari berbagai belahan dunia yang mempunyai keahlian yang kita butuhkan jadi dengan kata lain bisnis online lebih efisien dan efektif.
  • Kelebihan bisnis online yang ketiga adalah, pasar nya cukup luas, untuk beberapa produk tertentu kita bisa memasarkan produk yang kita miliki ke seluruh dunia dengan menggunakan Iklan berbayar seperti Adwords, Facebokk ads, Microsoft ads center dan lain sebagainya! meski pun produk kita hanya untuk lokal, kita pun bisa memasarkan produk tersebut ke seluruh Indonesia, itu artinya kesempatan kita untuk menjangkau pasar akan lebih luas.
  • kelebihan bisnis online yang ke empat adalah Bisnis online lebih mudah dan simple dalam perawatan/maintenance! karena kita hanya perlu mengupdate dan segalanya akan menjadi lebih baru! sebagai contoh kita mempunyai bisnis Toko online, di mana setiap tahun atau beberapa bulan sekali kita akan mendapatkan up date platform online store kita agar tidak mudah terserang atau di masukan program dari orang orang yang tidak bertanggung jawab! dan kalau pun hal tersebut terjadi kita hanya perlu melakukan back up di awal, dan ketika hal buruk terjadi kita hanya perlu menghapus , dan mengupload database olhosp kita! dan segalanya akan beres kurang dari 1 hari!
  • kelebih bisnis online yang kelima adalah Bisnis Online lebih fleksibel ketimbang offline, karena bisnis online bisa diperbesar sesuai dengan keinginan kita! sebagai contoh kita memulai bisnis online shop, dimana kita hanya perlu 1 atau 5 juta! itu pun sudah termasuk biaya keseluruhan, mulai dari sewa hosting, platform e-commerce, dropship membership, periklanan dan lain sebagainya, jika bisnis kita mulai berkembang, kita hanya perlu meng up grade spec yang kita miliki, entah itu dari spek hosting, periklanan dan lain sebagainya! 

5 Kelebihan bisnis online hanya lah baru sebagian dari sekian banyak yang ditawarkan dalam Industri online! maka jangan heran jika suatu saat nanti akan ada peralihan dari Offline ke Online! dan hal ini sudah terjadi di negara negara maju, seperti Amerika, Eropa dan negara negara arab! jadi, jika anda ingin memulai bisnis online, inilah saat yang tepat bagi anda untuk segera  memulainya! toh, biaya yang diperlukan untuk memulai bisnis online bisa di sesuaikan dengan budget yang anda miliki saat ini.


artikel di situs lainnya